maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138

Hukum Minum Teh Kombucha Menurut Islam, Dibuat dari Hasil Fermentasi Jamur

Hukum Minum Teh Kombucha Menurut Islam, Dibuat dari Hasil Fermentasi Jamur

JAKARTA, selebritis.id – Tradisi minum teh sudah lama dilakukan oleh nenek moyang. Salah satu teh paling terkenal di Asia Tenggara adalah teh kombucha. Teh ini ringan, seperti sari apel.

Teh ini mengandung berbagai mineral, vitamin dan asam organik. Simbiosis kultur kombucha menggunakan Acetobacter xylinum dan beberapa jenis khamir seperti Saccharomyces, Brettanomyces, dan Zygosaccharomyces.

Teh kombucha memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan teh biasa. Aktivitas mikroorganisme selama proses fermentasi menghasilkan berbagai senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan, antara lain asam organik (asam glukuronat, asam asetat, dll), asam amino esensial, asam folat, enzim, antibiotik, dan senyawa fenolik (kandungan fenolik semakin tinggi). . senyawa yang dihasilkan, semakin tinggi aktivitas antioksidannya). Selain itu, teh kombucha mengandung lebih banyak vitamin organik dan asam amino dibandingkan teh biasa.

Dari berbagai kandungan yang ada, tidak diragukan lagi bahwa kandungan nutrisinya sangat baik untuk kesehatan tubuh. Beberapa di antaranya adalah antibakteri, antidiabetes, antioksidan, probiotik berfungsi membuat usus lebih sehat dan membantu buang air besar lebih lancar, memperbaiki mikroflora usus, dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan kolesterol, mencegah penyakit kardiovaskular, merangsang sistem imun tubuh, dan mengurangi peradangan. Teh Kombucha juga mampu memperlancar pencernaan, mengobati pembengkakan anus, mencegah kanker, mengobati sembelit, dan sakit kepala.

Apa hukum minum teh kombucha?

Teh Kombucha terbuat dari bahan nabati yang termasuk dalam daftar tidak kritis (daftar positif). Meski begitu, masih ada titik kritis kehalalan teh kombucha. apa pun?

Banyak orang menganggap proses fermentasi sebagai salah satu titik kritis kehalalan produk karena dianggap menghasilkan produk sampingan berupa alkohol. Padahal, tidak semua fermentasi bisa menghasilkan produk sampingan berupa alkohol. Rata-rata kandungan alkohol yang dihasilkan kombucha kurang dari 0,5 persen.

Dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 10 Tahun 2018 tentang Produk Makanan dan Minuman yang Mengandung Alkohol/Etanol disebutkan bahwa produk minuman fermentasi yang mengandung alkohol/etanol kurang dari 0,5 persen adalah halal, sepanjang prosesnya tidak menggunakan. zat ilegal dan jika tidak berbahaya secara medis.

Meski begitu, ternyata teh kombucha memiliki titik kritis kehalalan yang perlu diperhatikan. Pengelola Laboratorium sekaligus auditor Lembaga Penelitian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM MUI) Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) (LPPOM MUI), Heryani menjelaskan media pemuliaan bakteri dan khamir Saccaromyces cerevisiae dalam proses fermentasi salah satunya.

“Bisa dibuat dengan media mikrobiologi. Titik kritis media mikrobiologi terletak pada sumber nitrogen untuk nutrisi bagi pertumbuhan bakteri, yang dapat berasal dari ekstrak daging, pepton daging terhidrolisis dan bahan lainnya. Daging yang perlu dideteksi berasal dari hewan halal yang disembelih sesuai syariat atau berasal dari hewan yang dilarang,” kata Heryani.

Bahan penting lainnya terletak pada gula yang dalam proses pembuatannya dapat menggunakan arang aktif dari tulang hewan. Terkadang, dalam proses pembuatannya, gula menggunakan bahan pembantu resin penukar ion. Jadi harus dipastikan resin tidak menggunakan gelatin dari hewan najis. Hal lain yang juga tidak kalah pentingnya adalah penggunaan penyedap rasa, yang mengandung bahan yang berasal dari lemak, baik hewani maupun nabati. Meski begitu, saat ini sudah banyak makanan dan minuman bersertifikat halal di pasaran, tidak terkecuali teh kombucha.

Editor: Marieska Harya Virdhani

Ikuti Berita Selebriti di Berita Google

Konten di bawah ini disajikan oleh Pengiklan. Wartawan Celebrities.id tidak terlibat dalam materi konten ini.

Juan Flores

Learn More →